JAKARTA, KOMPAS.com " Sekjen Golkar Idrus Marham menyambut baik "curahan hati" Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang mengungkapkan bahwa gajinya tidak pernah naik sejak menjabat sebagai Presiden RI pada tahun 2004. Menurut Idrus, pernyataan tersebut bukan berarti Presiden meminta kenaikan gaji. "Itu bukan kiasan ingin naik gaji. Hanya ingin menyampaikan kondisinya. Maksudnya terbuka pada rakyat. Tidak ada maksud nambah gaji," katanya di ruang Fraksi Golkar DPR RI, Jumat (21/1/2011). Idrus mengatakan, sebagai seorang Presiden, SBY tak mungkin mempersoalkan materi di hadapan rakyatnya. Oleh karena itu, apa yang disampaikan SBY, lanjutnya, hanya sebuah transparansi kepada rakyat di tengah pidatonya pada rapat pimpinan TNI dan Polri di Balai Samudera, Rabu pagi. Konteksnya, menurut Idrus, Presiden sedang mengatakan bahwa pemerintah berkomitmen meningkatkan gaji dan remunerasi anggota TNI dan Polri setiap tahun. It's really a good idea to probe a little deeper into the subject of mobil keluarga ideal terbaik indonesia. What you learn may give you the confidence you need to venture into new areas.
Sementara itu, Ketua Fraksi Golkar DPR RI Setya Novanto mengatakan, pernyataan Presiden SBY soal gajinya yang tak pernah naik selama tujuh tahun merupakan sebuah ungkapan keprihatinan SBY sendiri. Setya mengaku akan memberi perhatian khusus terhadap pernyataan ini untuk dievaluasi. "Itu akan menjadi perhatian kami untuk dievaluasi, untuk ditindaklanjuti ke komisi," katanya. Setali tiga uang dengan Idrus, Setya berpendapat, pernyataan SBY ini tidak didasari pada motivasi meminta kenaikan gaji pula. Apalagi, konteksnya kenaikan gaji para perwira TNI dan Polri. "Ya ini kan ungkapan spontanitas beliau, yang beliau sendiri merasa prihatin. Ini tentunya pribadi Presiden, tidak bisa mengharapkan nalar apa-apa. Dalam situasi kondisi kita seperti ini, lebih memerhatikan kepentingan masyarakat lebih dahulu," kata Setya.
Sementara itu, Ketua Fraksi Golkar DPR RI Setya Novanto mengatakan, pernyataan Presiden SBY soal gajinya yang tak pernah naik selama tujuh tahun merupakan sebuah ungkapan keprihatinan SBY sendiri. Setya mengaku akan memberi perhatian khusus terhadap pernyataan ini untuk dievaluasi. "Itu akan menjadi perhatian kami untuk dievaluasi, untuk ditindaklanjuti ke komisi," katanya. Setali tiga uang dengan Idrus, Setya berpendapat, pernyataan SBY ini tidak didasari pada motivasi meminta kenaikan gaji pula. Apalagi, konteksnya kenaikan gaji para perwira TNI dan Polri. "Ya ini kan ungkapan spontanitas beliau, yang beliau sendiri merasa prihatin. Ini tentunya pribadi Presiden, tidak bisa mengharapkan nalar apa-apa. Dalam situasi kondisi kita seperti ini, lebih memerhatikan kepentingan masyarakat lebih dahulu," kata Setya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar