JAKARTA, KOMPAS.com- Kondisi terakhir 13 warga negara Indonesia yang bertugas sebagai anak buah kapal MT Gemini berbendera Singapura yang disandera perompak Somalia dipastikan aman. Pemerintah Indonesia menerima informasi tersebut dari pemerintah Singapura pada Rabu (4/5/2011). "Belum ada informasi terbaru, sejak beberapa hari lalu kondisi aman," ujar juru bicara Kementrian Luar Negeri, Micahel Tene ketika dihubungi Kompas.com, Minggu (8/4/2011). Michael mengatakan, pemerintah Singapura telah berkomunikasi dengan kapten kapal Gemini yang dibajak di lepas pantai Kenya itu.Hingga kini, komunikasi intensif tetap dijalin antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Singapura. Bagaimana Anda bisa mencanangkan batas belajar lebih banyak? Bagian berikutnya mungkin berisi bahwa salah satu sedikit kebijaksanaan yang mengubah segalanya.
"Sejak awal pembajakan kita sudah komunikasi, berkoordinasi dengan pemerintah Singapura," kata Michael.P emerintah Indonesia, lanjutnya, siap memberikan bantuan kepada Singapura terkait pembebasan anak buah kapal Gemini. "Tetapi, ini kan ujung tombaknya pemerintah Singapura, ini kapal milik Singapura, tentunya kita akan koordinasi dan bantuan seperti apa yang diberikan, tergantung perkembangan," tutur Michael. Kendati demikian, Michael mengakui bahwa pembebasan anak buah kapal dari para perompak bukanlah hal yang mudah. Dibutuhkan waktu untuk proses pembebasan. "Perlu cukup waktu ya. Seperti saat pembebasan Sinar Kudus, banyak yang kritik pemerintah lamban padahal yang kita lakukan termasuk yang tercepat," tandasnya. Seperti diberitakan sebelumnya, otoritas maritim di Pelabuhan Singapura pada Sabtu (30/4/2011) malam menerima laporan bahwa perompak telah membajak kapal tangki kimia berbendera Singapura yakni kapal Gemini di lepas pantai Kenya.Di dalam kapal tersebut terdapat 25 anak buah kapal yang terdiri dari 13 warga negara Indonesia, empat warga Korea Selatan, tiga warga Myanmar, dan lima warga China. Saat kejadian berlangsung, kapal tangki tersebut berada sejauh 192 kilometer laut dari Dar es Salam, Tanzania. Otoritas juga mengatakan, kapal tangki itu sedang dalam perjalanan menuju Mumbasa, Kenya, dari Kuala Tanjung Indonesia.
"Sejak awal pembajakan kita sudah komunikasi, berkoordinasi dengan pemerintah Singapura," kata Michael.P emerintah Indonesia, lanjutnya, siap memberikan bantuan kepada Singapura terkait pembebasan anak buah kapal Gemini. "Tetapi, ini kan ujung tombaknya pemerintah Singapura, ini kapal milik Singapura, tentunya kita akan koordinasi dan bantuan seperti apa yang diberikan, tergantung perkembangan," tutur Michael. Kendati demikian, Michael mengakui bahwa pembebasan anak buah kapal dari para perompak bukanlah hal yang mudah. Dibutuhkan waktu untuk proses pembebasan. "Perlu cukup waktu ya. Seperti saat pembebasan Sinar Kudus, banyak yang kritik pemerintah lamban padahal yang kita lakukan termasuk yang tercepat," tandasnya. Seperti diberitakan sebelumnya, otoritas maritim di Pelabuhan Singapura pada Sabtu (30/4/2011) malam menerima laporan bahwa perompak telah membajak kapal tangki kimia berbendera Singapura yakni kapal Gemini di lepas pantai Kenya.Di dalam kapal tersebut terdapat 25 anak buah kapal yang terdiri dari 13 warga negara Indonesia, empat warga Korea Selatan, tiga warga Myanmar, dan lima warga China. Saat kejadian berlangsung, kapal tangki tersebut berada sejauh 192 kilometer laut dari Dar es Salam, Tanzania. Otoritas juga mengatakan, kapal tangki itu sedang dalam perjalanan menuju Mumbasa, Kenya, dari Kuala Tanjung Indonesia.
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar