Jumat, 13 Mei 2011

Pernikahan Usia Dini Masih Terjadi

Artikel menarik alamat beberapa isu kunci tentang
. Pembacaan yang cermat bahan ini bisa membuat perbedaan besar dalam bagaimana Anda berpikir tentang
.
PAMEKASAN, KOMPAS.com " Praktik pernikahan pada usia dini bagi sebagian anak perempuan di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, hingga kini masih terjadi.

"Siswi tingkat SMA di Pamekasan yang menikah sehingga terpaksa tidak mengikuti ujian sebanyak lima orang," kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Pamekasan Achmad Hidayat, Jumat (13/5/2011).

Ia mengatakan, praktik menikah usia dini bagi anak perempuan yang masih duduk di bangku sekolah di Pamekasan itu hanya di sebagian daerah tertentu.

"Buktinya masih lebih banyak remaja putri yang melanjutkan pendidikan hingga tuntas," katanya menambahkan.

Kepala SMA Negeri I Galis, Pamekasan, Tien Farihah menuturkan, masih ada remaja putri di Pamekasan yang menikah pada usia dini itu sebenarnya karena desakan orangtua, bukan karena keinginan siswi itu.

Ia mencontohkan, seperti yang dialami kedua siswinya, yang tidak mengikuti ujian nasional pada pelaksanaan UN April lalu, itu karena lebih memilih untuk menikah.

Jika Anda menemukan diri Anda bingung dengan apa yang Anda sudah membaca hingga saat ini, jangan putus asa. Semuanya harus jelas pada saat Anda selesai.

"Kami dari pihak sekolah sebenarnya sudah menyarankan kepada orangtua mereka agar anaknya menyelesaikan pendidikan dulu. Tetapi mereka tidak mau, ya kami juga tidak bisa berbuat apa-apa," katanya menjelaskan.

Hal senada disampaikan Kepala Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 3 Pamekasan Tarmudji.

Pada pelaksanaan UN April lalu, sebanyak tiga siswanya tidak mengikuti ujian karena telah menikah dan pihak sekolah juga tidak bisa berbuat banyak.

Menurut Sekretaris Dinas Pendidikan Pamekasan Nurkodim, kebanyakan siswa yang memilih menikah pada usia dini tanpa menunggu lulus sekolah berasal dari pedesaan. "Kalau di perkotaan sudah jarang, kebanyakan memang dari pedesaan," katanya.

Tidak sedikit pula remaja putri tingkat SMP dan sederajat tidak mengikuti UN karena menikah, bahkan jumlahnya lebih banyak.

Menurut salah seorang tokoh masyarakat di Pamekasan, Haji Samsuri, masih banyaknya anak perempuan di wilayah itu yang menikah pada usia dini salah satunya karena faktor budaya.

"Ada anggapan di sebagian masyarakat pedesaan di Pamekasan, jika anaknya tidak segera menikah, itu dianggap tidak laku dan itu tergolong aib keluarga," katanya.

Sumber: ANTARA

Sekarang mungkin saat yang tepat untuk menuliskan poin-poin utama tercakup di atas. Tindakan meletakkannya di atas kertas akan membantu Anda mengingat apa yang penting tentang
.

Tidak ada komentar: