Jumat, 02 September 2011

Ketangguhan ABK Menjadi "Roh" Dewa Ruci

Jadi apa yang
benar-benar semua tentang? Laporan berikut termasuk beberapa informasi menarik tentang
- info bisa anda gunakan, bukan hanya barang lama yang mereka gunakan untuk memberitahu Anda.
JAKARTA, KOMPAS.com - Kapal layar KRI Dewa Ruci memang memiliki "roh" yang mampu memikat banyak orang. Ribuan masyarakat China di Guang Zhou, China, tertib berbaris untuk masuk ke KRI Dewa Ruci saat KRI Dewa Ruci berada di Guangzhou dalam pelayaran.

Mereka cukup antusias ingin melihat dan mengenal KRI Dewa Ruci. "Saya heran, masyarakat China di Guang Zhou antre mau melihat dan memasuki KRI Dewa Ruci," kata seorang taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) yang ikut dalam pelayaran di China, Pandu Indramanto.

Sejak 5 Juli 2011, KRI Dewa Ruci menempuh pelayaran dari Surabaya-Filipina-China-Thailand-Batam, dan kembali ke Surabaya pada tanggal 26 Agustus 2011. Antusiasme masyarakat China dapat dipahami karena sebelum KRI Dewa Ruci tiba di Guang Zhou, pemberitaan di koran lokal sudah muncul.

Mungkin, pemberitaan KRI Dewa Ruci yang diterpa badai saat akan memasuki China pun sudah menyebar meluas sehingga menambah rasa ingin tahu masyarakat China.

Masyarakat di banyak negara sebenarnya cukup mengenal KRI Dewa Ruci, seperti beberapa negara di Eropa. Bahkan, pemerintah Amerika Serikat pun mengundang KRI Dewa Ruci untuk mengikuti acara peringatan hari Kemerdekaan AS tahun 2012.

Apa keunikan KRI Dewa Ruci sehingga seringkali mendapat sambutan yang meriah di beberapa negara?

Keunikan KRI Dewa Ruci sebenarnya terletak pada ketangguhan kapal dan para awak kapal (ABK) untuk berlayar dan menempuh berbagai samudera, teluk, dan selat di belahan dunia.

Ketangguhan, keberanian, dan sikap pantang menyerah para ABK KRI Dewa Ruci ternyata selama ini menjadi ujung tombak kesuksesan pelayaran KRI Dewa Ruci.

Dukungan ABK yang bekerja di dapur, di bagian mesin, di bagian navigasi, dan layar menjadi kekuatan dalam pelayaran KRI Dewa Ruci ke penjuru dunia untuk melakukan misi sebagai duta wisata dan duta diplomatik (soft diplomacy).

Setelah Anda mulai bergerak melampaui informasi latar belakang dasar, Anda mulai menyadari bahwa ada lebih banyak
dari Anda mungkin memiliki pikiran pertama.

Kopral Dua Dodi, ABK di bagian dapur, mengungkapkan, memasak untuk para taruna, abk, dan perwira harus dilakukan setiap hari. "Namun, kalau ombak besar, ABK tidak bisa memasak karena barang-barang dan makanan bisa jatuh semua," katanya.

Sebagai pengganti, para ABK, taruna, dan perwira pun harus makan makanan kaleng yang disiapkan. Dukungan ABK menjadi penting dalam setiap pelayaran juga terlihat dari peran bintara yang bekerja di KRI Dewa Ruci. Misalnya, Bintara Utama Johanes Satoro.

Johanes Satoro sudah bekerja di KRI Dewa Ruci sejak tahun 1990. Johanes Satoro cukup menguasai bagian-bagian kapal, termasuk layar. Oleh karena itu, perlu dipertimbangkan pemberian uang insentif bagi para ABK yang lebih besar.

Peran ABK untuk mendukung misi KRI Dewa Ruci sebagai duta wisata dan duta diplomatik sangat besar. Saat ini, dalam setiap pelayaran, ABK memang telah mendapat uang saku sebesar 15 dollar Amerika Serikat (AS). Uang sebesar 15 dollar AS per hari itu diberikan hanya pada waktu KRI Dewa Ruci bersandar di suatu negara.

Jadi, jika KRI Dewa Ruci bersandar di Perancis selama 3 hari, ABK hanya mendapat 45 dollar AS atau senilai Rp 360.000 dengan kurs Rp 8.000. Uang sebesar Rp 360.000 memang kurang jika ABK harus sedikit membeli barang-barang kebutuhan pribadi. Apalagi, uang itu harus dibawa pulang untuk keluarga.

Kapal pengganti
Daya tarik KRI Dewa Ruci tidak terlepas juga dari kehadiran para taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) dalam pelayaran ke luar negeri. Taruna AAL dapat mempraktikkan ilmu pelayaran, seperti astronomi, navigasi, komunikasi, dan kebaharian. Misalnya, taruna dapat mempraktikkan penggunaan tali temali layar secara manual.

Selain itu, dalam kunjungan ke banyak negara, para taruna juga mempraktikkan berbagai kesenian dan ketrampilan, seperi drum band, tarian-tarian tradisional, atau cocktail party di atas KRI Dewa Ruci.

Sayangnya, umur KRI Dewa Ruci sudah cukup tua. KRI Dewa Ruci diproduksi HC Stulcken Sohn di Hamburg, Jerman, tahun 1953. KRI Dewa Ruci kemudian masuk ke jajaran TNI AL. Memang ada wacana di jajaran TNI AL untuk mengganti kapal KRI Dewa Ruci.

"Rencana untuk menggantikan KRI Dewa Ruci itu sudah lama saya dengar. Namun, belum terrealisasikan," kata Komandan KRI Dewa Ruci Letkol Haris Bima.

Jika pimpinan TNI AL atau pemerintah ingin mengganti KRI Dewa Ruci, kapal pengganti sebaiknya tetap mempertahankan kekhasan atau keunikan yang dimiliki KRI Dewa Ruci.

Kekhasaannya adalah peralatan kapal, seperi layar, yang mengandalkan cara-cara tradisional dan manual. Dengan demikian, para taruna tetap dapat belajar kekompakan, kebersamaan, keberanian, dan memiliki karakter sebagai pelaut yang ulung.


Cukup mengetahui
untuk membuat padat, memotong informasi pilihan di atas faktor ketakutan. Jika Anda menerapkan apa yang baru saja belajar tentang
, Anda seharusnya tidak perlu khawatir.

Tidak ada komentar: