Selasa, 22 Februari 2011

316 Anak Dijadikan TKI

The following article covers a topic that has recently moved to center stage--at least it seems that way. If you've been thinking you need to know more about it, here's your opportunity.
JAKARTA, KOMPAS.com - Sepanjang tahun 2010, 316 anak dikirim ke luar negeri, menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI). Sebanyak 92 anak di antaranya tak ketahuan nasibnya.

"Laporan tahun-tahun sebelumnya menyebutkan, umumnya mereka yang takdiketahui rimbanya, akhirnya diketahui bernasib buruk, teraniaya fisikatau dipakas menjadi pekerja seks," kata Ketua Umum Komnas Anak, Arist Merdeka Sirait, Selasa (22/2/2011) di Jakarta.

Arist mengemukakan, ratusan anak itu bisa dikirim ke luar negeri setelah data tentang usianya dimanipulasi hingga memenuhi syarat dewasa. "Anak-anak yang berangkat ini umumnya gadis berusia rata-rata 15 tahun yang tinggal di desa," kata Arist.

Proses manipulasi data bisa berjalan mulus karena anak-anak desa umumnya tidak memiliki akte kelahiran. Keadaan ini dimanfaatkan oleh para perekrut TKI. "Mereka memang lebih suka mencari calon TKI dari desa karena di samping para calon ini penurut dan mau dibayar murah, juga tidak punya akte kelahiran," tutur Arist.

Ketua Migrant Care, Anis Hidayah mengatakan, selama ini manipulasi data TKI dibiarkan pemerintah. "Kasus seperti itu sudah lama tapi belum ada penegakan hukum yang serius," ujarnya.

Most of this information comes straight from the mobil keluarga ideal terbaik indonesia pros. Careful reading to the end virtually guarantees that you'll know what they know.

Sementara itu, Carikim (72) menuntut Perusahaan Jasa Tenaga KerjaIndoensia (PJTKI) PT Kemuning Bunga Sejati, memulangkan anaknya, Tarinih(14), yang kini berada di Arab Saudi sebagai TKI.

Carikim dan Ranta (37), saudara Tarinih, kepada wartawan memaparkan bahwa delapantahun lalu, Tarinih yang cuma lulus SD didatangi seorang perekrut TKI berinisial W (60), di rumah mereka di Desa Sarwijan, Pamanukan, Subang, Jawa Barat. W mengiming-imingi Tarinih  penghasilan jutaan rupiah. "Kalau kerja di sana gajinya besar," kata Ranta menirukan ucapan W ketika itu.

Pada 18 Februari 2004, Tarinih diberangkatkan ke Arab Saudi dengan nomor visa 1002857349. Semenjak itu, gadis lulusan SD Negeri RA Kartini, Legonkulon, Subang, itu tak terdengar lagi kabarnya.

Di lembaran biodata TKI yang diduga dikeluarkan PT Kemuning Bunga Sejati, tertulis tanggal lahir Tarinih 14 Februari 1978. Sedangkan di ijazah SD Tarinih, tertulis 14 Februari 1989.

Pegawai bagian pengaduan PT Kemuning Bunga Sejati, Hanifah, mengatakan tidak bisa berkomentar soal Tarinih. Terkait masalah manipulasi data tanggal lahir Tarinih pun, dia mengaku tidak tahu. "Data itu dari sponsor. Kita hanya mendapatkan data dari sponsor," ungkapnya.

Kepala Satuan III Sumber Daya Manusia dan Lingkungan (Sumdaling), Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Eko Saputro, mengatakan akan menyelidiki kasus ini. 

Now you can be a confident expert on mobil keluarga ideal terbaik indonesia. OK, maybe not an expert. But you should have something to bring to the table next time you join a discussion on mobil keluarga ideal terbaik indonesia.

Tidak ada komentar: