Kamis, 03 Februari 2011

Kenapa Kasus Gayus Terkesan Lambat

Do you ever feel like you know just enough about mobil keluarga ideal terbaik indonesia to be dangerous? Let's see if we can fill in some of the gaps with the latest info from mobil keluarga ideal terbaik indonesia experts.
JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto mengatakan, aparat penegak hukum terus berupaya mengungkap tuntas kasus Gayus Tambunan. Pihak Kepolisian, Kejaksaan dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pun sudah bertemu untuk mengusut tuntas kasus ini. Ia membantah, penanganan kasus Gayus sangat lambat.

"Membuat suatu proses pembuktian itu kan tidak mudah. Ini yang disampaikan oleh Kapolri. Jadi Kapolri ingin semua alat bukti itu lengkap," ungkap Djoko di Kantor Presiden, Jumat (4/2/2011).

Oleh karena itu, Djoko meminta publik bersabar karena ketiga institusi sudah berjanji untuk mengusut tuntas kasus ini. Djoko mengatakan perkembangan ini juga yang akan segera disampaikan sebagai laporan kepada Wakil Presiden Boediono yang memimpin jalannya penuntasan kasus Gayus.

"Kalau hanya begitu saja, tanpa follow-up, alat-alat bukti, keterangan-keterangan yang mendukung, hasilnya yang dicapai tidak baik. Itu yang mungkin dikesan lambat," tambahnya.

Sometimes the most important aspects of a subject are not immediately obvious. Keep reading to get the complete picture.

Mantan pegawai Direktorat Jenderal Pajak, Gayus Tambunan, divonis tujuh tahun penjara oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Gayus dianggap terbukti melakukan korupsi pajak saat menanganikeberatan pajak PT Surya Alam Tunggal (PT SAT).Hakim menilai negara dirugikan sebesar Rp 570 juta.

Gayus masih menghadapi tuntutan korupsi lain yang lebih besar terkait kepemilikan hartanya yang mencapai lebih dari Rp 100 miliar. Kekayaan yang ganjil mengingat ia hanya pegawai negeri golongan IIIa.

Dalam persidangan Gayus pernah mengaku menerima uang Rp 28 miliar dari tiga perusahaan Group Bakrie karena membantu perkara pajak ketiga perusahan tersebut. Hal ini kemudian dibantah pengacaranya Hotma Sitompul.

Sepak terjang Gayus bukan hanya soal korupsi pajak, tapi juga terkait dugaan tindak pidana penyuapan terhadap pengacara, polisi, majelis hakim, dan jaksa. Yang paling menghebohkan, saat ditahan di rumah tahan Brimob Kelapa Dua, ia sempet melenggang pelesir ke Bali dan luar negeri menggunakan paspor palsu.

Take time to consider the points presented above. What you learn may help you overcome your hesitation to take action.

Tidak ada komentar: