Jumat, 22 Juli 2011

Satu Orang Lagi Menjadi Buronan

Jika Anda sungguh-sungguh tertarik untuk mengetahui tentang
, Anda harus berpikir melampaui dasar-dasar. Artikel informatif mengambil melihat lebih dekat hal yang perlu Anda ketahui tentang
.
JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi mengejar lagi satu buronan tambahan berinisial M, terkait kasus meledaknya bom rakitan di Pesantren Umar Bin Khattab (UBK) di Bima, Nusa Tenggara Barat.

"Jadi total tiga orang yang masih kami kejar," kata Kepala Divisi Humas Polri, Inspektur Jenderal Anton Bachrul Alam, di Markas Besar Polri, Jumat (22/7/2011).

Semoga informasi yang disajikan sejauh ini berlaku. Anda juga mungkin ingin mempertimbangkan hal berikut:

Sebelumnya, polisi menetapkan dua orang sebagai buronan yakni Anas dan Heri. Anas diketahui terluka di bagian belakang tubuhnya akibat ledakan. Keduanya kabur sebelum polisi masuk ke dalam pondok pesantren (ponpes). "Kita tunggu saja. Mudah-mudahan dalam waktu dekat tertangkap," ucap Anton.

Hari ini, Kepolisian resmi menahan ustaz Abrory M Ali, pimpinan Ponpes UBK setelah diperiksa dalam waktu 7 x 24 jam. Tiga tersangka teroris lain telah ditahan terlebih dulu, yakni Rahmat Ibnu Umar (36), Rahmat Hidayat (22), dan Mustaqim Abdulah (17).

Pascaledakan yang menewaskan Firdaus alias Abdullah, pengurus Ponpes UBK, Polisi menemukan 26 bom pipa yang sudah terurai di perbukitan di Bima. Dari 26 pipa berukuran 1 inci-1,5 inci itu, dua pipa diantaranya masih berisi bahan peledak.

Menurut Polri, bom itu akan digunakan untuk menyerang kantor-kantor polisi di daerah NTB. Di kamar Fidaus ditemukan dokumen yang berisi rencana penyerangan kantor Polsek Mada Pangga di Bima, lengkap dengan denah kantor polsek berikut daftar petugas jaga.

Jangan membatasi diri Anda sendiri dengan menolak untuk mempelajari rincian tentang
. Semakin banyak Anda tahu, semakin mudah akan fokus pada apa yang penting.

Tidak ada komentar: