JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yang juga Ketua Dewan PembinaPartai Demokrat, membantah isu yang beredar bahwa Ketua Umum PartaiDemokrat Anas Urbaningrum ingin menggulingkan kepemimpinannya di PartaiDemokrat. Hal ini disampaikan Yudhoyono setelah menggelar pertemuankhusus dengan unsur pimpinan Partai Demokrat di kediamannya di PuriCikeas Indah, Bogor, Senin (11/7/2011) malam. Semakin banyak informasi otentik tentang
Anda tahu, semakin banyak orang mungkin adalah untuk mempertimbangkan Anda ahli
. Baca terus untuk fakta
bahkan lebih yang Anda dapat berbagi.
"Ini bertentangan dengan akal sehat dan kenyataan alias berita itu bohong besar. Ini sungguh cara-cara dan intrik politik yang tak bertanggung jawab," kata Yudhoyono kepada wartawan. Turut hadir pada jumpa pers tersebut Wakil Ketua Dewan Pembina Marzuki Alie, Sekretaris Dewan Pembina Andi Mallarangeng, Ketua Umum Anas Urbaningrum, Sekretaris Jenderal Edhie Baskoro, serta fungsionaris lainnya, seperti EE Mangindaan, Amir Syamsuddin, dan Syariefuddin Hasan. Yudhoyono menuding pihak yang menyebar isu tersebut ingin mengadu domba kader Demokrat. Ia prihatin dengan politik di dalam negeri yang dinilai sudah di luar kepatutan."Ini tentu bukan menjadi harapan kita bahwa kompetisi politik di era demokrasi diwarnai dengan politik pecah belah sebagaimana dijalankan pemerintah kolonial di era penjajahan dulu," kata Yudhoyono.
"Ini bertentangan dengan akal sehat dan kenyataan alias berita itu bohong besar. Ini sungguh cara-cara dan intrik politik yang tak bertanggung jawab," kata Yudhoyono kepada wartawan. Turut hadir pada jumpa pers tersebut Wakil Ketua Dewan Pembina Marzuki Alie, Sekretaris Dewan Pembina Andi Mallarangeng, Ketua Umum Anas Urbaningrum, Sekretaris Jenderal Edhie Baskoro, serta fungsionaris lainnya, seperti EE Mangindaan, Amir Syamsuddin, dan Syariefuddin Hasan. Yudhoyono menuding pihak yang menyebar isu tersebut ingin mengadu domba kader Demokrat. Ia prihatin dengan politik di dalam negeri yang dinilai sudah di luar kepatutan."Ini tentu bukan menjadi harapan kita bahwa kompetisi politik di era demokrasi diwarnai dengan politik pecah belah sebagaimana dijalankan pemerintah kolonial di era penjajahan dulu," kata Yudhoyono.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar